Butiran Sandiwara Samudera, Hanya Sebuah Puisi Nihil Rasa

Desir angin pantai
Samudera Biru/narasiinspirasi.com

Berikut ini puisi indah tentang alam perjalanan, dan kesunyian. Biar ngga lama lama yuk langsung saja simak puisinya. 


Sandiwara Samudera

Oleh
Fajar R. Wirasandjaya
(Lintang Utara, 04 Agustus 2024) 

Buih memutih terhempas gulungan ombak
Angin berdesir menyapa bebatuan karang
Lautan biru menyambut dan mendekapku...
Terasa kehangatan samudera yang sama

Namun keheningan segera menyergapku
Seolah mengingatkan...
Agar jangan terhenyak oleh khayalan
Aku hanya bisa menerka... 

Apakah yang engkau saksikan? 
Sehingga betah berlama-lama 
Dalam diam menatap samudera? 
Tanpa sedikitpun memalingkan muka

Ternyata bayangan arunika 
Semu memudar di ujung timur
Lelap bersama anggun rerumputan
Pasir berbatu menjadi tumpuan



Baca Juga :


Puisi Kritik: Aku Mabok Agama

Puisi Tentang Rindu: Jalan Semesta

Puisi Tentang Sunyi: Mawar Sunyi Bersemi

Puisi Ketuhanan dan Puisi Sufistik : Cinta yang Tak Tersingkap

Puisi Indah Menggugah Jiwa: Elang Menyongsong Angin



Lebih baru Lebih lama