Tanaman Kapas/narasiinspirasi.com |
Hai guys kali ini kita akan membahas tentang dunia pertanian. Khususnya tentang budidaya tanaman kapas. Apakah kamu tahu bagaimana proses budidaya tanaman kapas dari tahap penanaman hingga bisa diproses menjadi benang juga kain katun dalam industri? Berikut ini kami rangkum prosesnya.
Daftar Isi Artikel
- Mengenal Tanaman Kapas
- Klasifikasi Tanaman Kapas
- Morfologi Tanaman Kapas
- Syarat Tumbuh
- Waktu Tanam
- Jarak Tanam
- Fase Pertumbuhan Tanaman
- Cara Tanam
- Pemupukan
- Pemangkasan Tanaman
- OPT dan PHT
- Proses Pemanenan
- Kesimpulan
Mengenal Tanaman Kapas
Tanaman Kapas atau yang bernama latin Gossypium adalah genus dari tanaman berbunga dalam suku Gossypeae, dari keluarga, Malvaceae. Tanaman kapas adalah tanaman asli dari daerah tropis dan subtropis Asia Afrika hingga Amerika. Ada sekitar 50 spesies Gossypium , menjadikan tanaman ini sebagai genus terbesar di suku Gossypeae, dan spesies baru terus ditemukan.
Tanaman kapas sudah dibudidaya sejak lama, negara India terbukti telah melakukan budidaya kapas semenjak 5000 tahun yang lalu. Tanaman ini semakin dikenal dan berkembang sampai ke negara China, selanjutnya pengembangan tanaman kapas secara intensif dapat kita jumpai dibenua Amerika dan Australia. Cuplikan video ini adalah proses budidaya dan pengolahan kapas di Australia.
Budidaya Tanaman Kapas Hingga Menjadi Kain di Industri/IndoFarm ID
Kapas adalah tanaman serat dari genus "Gossypium" di produksi untuk kebutuhan industri atau tekstil, seratnya dapat dijadikan sebagai benang, bahan dasar baju, kapas rumah sakit dan lain-lain.
Australia saat ini adalah salah satu negara dengan jumlah produksi kapas terbesar di dunia. Kapas mulai dikembangkan secara masif dan intensif di Australia sekitar tahun 1950 an semenjak dibangun Bendungan Namoi dan menjadi komoditas penting di sana.
Kapas dianggap sebagai salah satu tanaman penting di Australia. Menurut National Katen Kounsiel of America, negeri Kangguru tersebut merupakan eksportir kapas terbesar kelima dunia pada kuartal kedua tahun 2015 di belakang Amerika Serikat, India, Brazil, dan Uzbekistan. New South Wales dan Queensland Selatan merupakan daerah produksi utama.
Tanaman kapas pertama kali ditanam di Australia sekitar tahun seribu tujuhratus delapan puluhan. Kontribusi tanaman kapas yang signifikan terhadap perekonomian negara tersebut dimulai pada tahun 1958 ketika sebuah bendungan dibangun di Sungai Namoi untuk mendukung perkebunan kapas. Sejak itu, kapas telah dilihat sebagai komoditas yang bernilai tinggi sehingga intensifikasi pertanian terkait komoditas tersebut ditingkatkan.
Sedangkan di Indonesia kapas diperkenalkan semenjak jaman penjajahan Belanda, pada masa itu rakyat Indonesia dituntut kerja paksa untuk budidaya tanaman ini. Setelah Belanda pergi, program ini dilanjutkan oleh para penjajah Jepang. Pengembangan areal tanaman kapas pun masih dilanjutkan sampai saat ini.
Perkebunan Kapas/narasiinspirasi.com |
Klasifikasi Tanaman Kapas
Kingdom : plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Gossypium Spesies : Gossypium sp.
Morfologi Tanaman Kapas
1. Morfologi Akar
Morfologi pertama yang harus anda ketahui dari tanaman kapas yaitu akarnya. Karena tanaman kapas berbentuk pohon. Maka akarnya memiliki akar tunggang dan juga akar serabut di mana akar tumbuhan ini akan memiliki bentuk yang panjang dan juga dalam untuk menopang pohon tersebut.
Sedangkan bagian akar serabut nya, bisa membantu untuk mendapatkan air dan juga cadangan makanan yang ada di sekitarnya. Bahkan akar tersebut bisa tumbuh lebih dalam lagi hingga mengikat tanah yang ada.
Berdasarkan akar tunggang dan juga sistem penyerapan nya tanaman kapas, dibutuhkan tanah aluvial dengan volume yang dalam. Kemudian perakaran tanaman kaktus dapat tumbuh hingga kedalaman 1-2 meter atau bahkan lebih dalam.
2. Morfologi Batang
Selanjutnya tanaman kapas memiliki morfologi di bagian batang, dimana tanaman ini dalam keadaan normal akan berdiri tegak. Mulai dari warna hijau tua merah ataupun hijau kemerahan selain itu batang tanaman juga terdiri dari ruas dan berbuku.
Sedangkan dari buku tersebut itulah tanaman bisa memunculkan cabang vegetatif dan generatif baru, jumlah cabang generatif. Sebenarnya bervariasi tergantung dari kondisi lingkungan tanaman kapas, tumbuh secara umum.
Cabang generatif bisa muncul 15 tinggal 20 cabang sedangkan untuk cabang generatif tersebut. Nantinya akan muncul dan menghasilkan kurang lebih 50 kuncup bunga baru yang bisa ditanam, sebagai tanaman kapas yang baru.
3. Morfologi Daun
Selanjutnya morfologi yang bisa dilihat dari tanaman kapas yaitu bagian daunnya. Jika dilihat secara fisik daun kapas memiliki bentuk yang bundar dan terlihat seperti jantung.
Disisi lain lakukan yang ada sangat dalam dan juga beberapa daun cukup0020dangkal daun pertama hingga daun ke-5, memiliki bentuk yang sempurna.
Sedangkan untuk daun bagian selanjutnya hanya sekedar bentuk membulat dan juga sedikit memanjang. Jika dilihat berdasarkan ciri-cirinya daun tanaman kapas berbentuk pada buku-buku batang utama, dan juga cabang generatif daun ini berlaku 3 hingga 5. Dengan tekstur berbulu bertangkai panjang dan juga mengeluarkan kelenjar.
Sedangkan pada buku pertama berisi daun lembaga yang sangat penting untuk tanaman. Agar bisa melakukan fotosintesis morfologi dari tanaman kapas. Khususnya di bagian bawah ini memang tidak terlalu spesifik atau berbeda, dibandingkan dengan beberapa tanaman lain.
4. Morfologi Bunga
Selanjutnya morfologi yang bisa dilihat dari tanaman kapas yaitu morfologi bagian bunganya. Berdasarkan usianya bunga tanaman kapas yang berusia 8 hingga 10 minggu. Kemudian penggunaannya akan berlangsung secara terus-menerus selama 2 bulan.
Ketika tanaman tersebut sedang tumbuh dan berkembang sedangkan untuk waktu yang diperlukan kurang lebih muncul hingga pecahnya buah dari tanaman kapas kurang lebih maksimal 65 hari Bunga kapas memiliki mahkota yang lebar, putih kuning krim kuning kuning pucat, dan akan berubah menjadi warna kemerahan setelah tua dan mati.
5. Morfologi Buah dan Biji
Terakhir morfologi yang bisa anda dapatkan dari tanaman kapas yaitu bagian buahnya. Sesuai dengan penggunaannya buah kapas berbentuk oval dengan panjang kurang lebih maksimal 6 cm dan berguna, untuk menjadi beberapa rongga yang berisi biji dan terbungkus serat kapas yang sangat padat.
Berapa sendiri akan tumbuh dewasa dengan usia kurang lebih 25 hari setelah makannya bumi. Sedangkan untuk biji kapas berbentuk bulat telur dengan warna coklat kehitaman. Nantinya akan memiliki berat 17 g per 100 bijinya.
Lalu bagaimana dengan kondisi yang ada pada tanaman kapas, di bagian morfologinya. Berdasarkan informasinya biji dari tanaman kapas sendiri berbentuk seperti ginjal, pipih, berlekuk, dan juga keras.
Sedangkan warnanya hampir kurang lebih coklat kehitaman, dan hampir sebagian besar biji kapas sangat mudah ditemukan terutama di tanah atau dekat pohon yang berjatuhan.
Itulah deretan informasi jelas mengenai morfologi dan juga klasifikasi dari tanaman kapas yang bisa anda dapatkan. Sudah memahami mengenai informasi dan juga syarat tumbuh menjadikan anda lebih mudah dalam melakukan budidaya dan pengembangan tanaman kapas.
Kapas Siap Panen/narasiinspirasi.com
SYARAT TUMBUH
Tanah :
1. Tanah subur, lempung berpasir dan lempung berliat :
2. pH tanah 5,5 – 6,5
3. Topografi relatif datar, dataran tinggi 200-600 diatas permukaan laut
4. Kelembaban cukup perkecambahan
5. Bebas naungan
Iklim :
1. Curah hujan 600 – 1100 mm selama 5-6 bulan
2. Penyiraman minimal 5-6 jam/hari
3. Suhu optimal 25-29°Celsius
WAKTU TANAM
Waktu tanam untuk tanaman kapas ada 2 yaitu :
TMP (Tanam Musim Penghujan). Pelaksanaan penanaman yang hanya mengandalkan air hujan, biasanya untuk penanaman dilahan marginal, dan tegalan. Bulan tanam yaitu bulan Desember – Bulan Februari.
TMK (Tanam Musim Kemarau). Pelaksanaan penanaman di lahan sawah tadah hujan. Biasanya ditanam pada bulan April Bulan Mei.
JARAK TANAM
Jarak tanam biasanya disesuaikan dengan keadaan masing masing wilayah. Berikut ini jarak tanam yang dianjurkan sesuai dengan tingkat kesuburan lahan :
1. Untuk lahan dengan tingkat kesuburan tinggi jarak tanamnya 40 cm x 100 cm
2. Lahan dengan tingkat kesuburan sedang jarak tanam yang dianjurkan yaitu 30 x 90 cm
3. Sedangkan untuk lahan dengan tingkat kesuburan rendah / lahan kurang subur jarak tanam 30 x 80 cm, misalnya di Kabupaten Grobogan jarak tanam yang digunakan yaitu 40 cm x 90 cm.
FASE PERTUMBUHAN
Fase I : Fase Vegetatif terjadi dari 0 – 35 hst
Fase II : Fase Pembungaan terjadi pada saat tanaman berumur 35 – 65 hst
Fase III : Fase Pembuahan terjadi pada saat tanaman berumur 65 – 105 hst
Buah pertama sampai dengan buah mekar semua pada saat tanaman berumur 105 – 140 hst.
CARA TANAM
Tanah ditugal / dibuat lubang tanam dengan jarak tanam disesuaikan dengan keadaan lahan setempat, kemudian masukkan benih kedalam lubang tersebut.
PEMUPUKAN
Waktu Pemupukan
Pemupukan I : dilaksanakan pada saat tanaman berusia 3-4 minggu setelah tanam. Pupuk yang diaplikasikan yaitu pupuk N : 50 Kg/Ha, pupuk P : 75 Kg/Ha, dan pupuk K : 50 Kg/Ha.
Pemupukan II : dilaksanakan pada saat tanaman berusia 6-8 minggu setelah tanam. Pupuk yang diaplikasikan yaitu pupuk N sebanyak 100 Kg/Ha.
Dosis Pemupukan
Urea : 150 Kg/Ha
SP-36 : 100 Kg/Ha
KCl : 100 Kg/Ha
Cara Pemupukan
Ditugal, yaitu dengan cara membuat lubang yang berjarak 5-10cm dari tanaman, dengan kedalaman kurang lebih 5-7cm. Kemudian masukkan pupuk kedalam lubang dan urug dengan tanah.
Kocoran, yaitu dengan cara mencampur pupuk dengan air dan kemudian disiramkan pada tanah dengan jarak 5-10cm dari tanaman. Cara kocoran ini direkomendasikan apabila lahan kesulitan air.
Ball Tanaman Kapas Mekar/narasiinspirasi.com |
PEMANGKASAN TANAMAN
Dilakukan pada saat jumlah cabang telah mencapai 8-10 batang. Hal ini dengan tujuan yaitu :
1. Memperbanyak bunga/ball/buah
2. Memperpendek umur tanaman sehingga proses panen lebih cepat
3. Buah yang dihasilkan besar-besar
4. Mempermudah perawatan
OPT & PHT
Penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) Terpadu (PHT) adalah suatu konsepsi atau cara berpikir mengenai pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dengan pendekatan ekologi yang bersifat multidisiplin untuk mengelola populasi hama dan penyakit dengan memanfaatkan beragam taktik pengendalian yang kompatibel dalam suatu kesatuan koordinasi pengelolaan. Hama dan penyakit utama pada tanaman kapas:
Hama Utama
1. Pectinophora : menyerang biji/buah/bunga sehingga bunga tidak dapat mekar sempurna/bunga roset dan gugur.
2. Helicoverpa armigera : menyerang bunga dan buah, meninggalkan lubang hitam pada buah.
3. Sundapterix biguttula / Empoasca / Amrasca : menghisap klorofil dengan ciri menguning pada ujung daun, mengkerut, coklat dan rontok.
4. Eareas vittella : merusak pucuk tanaman dan buah dengan cara menggerek, serangan meningkat pada kondisi kering.
5. Bemicia tabacci : berwarna putih seperti gulali/lengket berada di bawah daun, menghisap jaringan daun muda sehingga mengkerut.
6. Bapak pucung : menghisap biji kapas/buah/cairan buah yang sedang berkembang dan sudah matang, kotoran dari bapak pucung mengakibatkan serat kapas berwarna kuning.
Penyakit pada tanaman kapas
1. Busuk arang (penyebabnya adalah jamur). Ciri-ciri tanaman yang terkena busuk arang yaitu daun kuning, layu mengering, batang berwarna coklat dan jika dicabut akar berwarna hitam.
2. Rebah kecambah (penyebabnya jamur). Yang diserang adalah tanaman muda
3. Busuk buah (penyebabnya adalah gigitan serangga)
4. Hawar daun (oleh Xantomonas competris). Bercak kecoklatan pada daun, cairan hitam kecoklatan pada tulang daun.
Pengendalian Hama Terpadu (PHT)
1. Pestisida Nabati
2. Musuh alami (predator, parasit/parasitoid, patogen)
3. Penggunaan varietas tanah OPT
4. Sanitasi (untuk pectinopora apabila ada bunga roset maka segera cabut tanaman dan di bakar)
5. Pestisida kimia
Benang Kapas atau Katun/narasiinspirasi.com |
PROSES PEMANENAN KAPAS
Kriteria panen
Buah mekar sempurna dan kering
Kulit buah berwarna coklat
Kadar air ± 12%
Waktu panen
Jika 5-6 buah atau 60% dari buah yang terbentuk sudah merekah sempurna
Sebaiknya dilakukan pada saat terik matahari yaitu sekitar jam 10-11 pagi
Cara panen
1. Ambil serat yang telah kering
2. Pisahkan serat bersih/putih dengan serat kotor (abu-abu/kuning)
3. Jemur hingga Kadar Air 7%
4. Masukkan ke dalam kantong, tidak dianjurkan menggunakan kantong/karung plastik karena seratnya dapat mengotori serat kapas. Serat plastik tidak menyerap warna sehingga benang yang dihasilkan ditolak oleh industri tekstil.
5. Buah kapas tidak boleh disimpan/dipanen dalam keadaan basah. Karena serat dapat rusak dan ditumbuhi jamur.
Kesimpulan
Kapas adalah tanaman serat dari genus "Gossypium" di produksi untuk kebutuhan industri atau tekstil, seratnya dapat dijadikan sebagai benang, bahan dasar baju, kapas luka, kapas kosmetik, dan lain-lain. Dalam budidaya tanaman kapas penting sekali untuk memahami karakteristik tanaman untuk menunjang keberhasilan budidaya, mulai mengenal morfologi tanaman, mengetahui perlakuan pratanam, perwatan tanaman, hingga proses pemanenan. Demikian artikel kami semoga bermanfaat.
Sumber : Dirjen Pertanian Kementan