Pinggir Kali Malam Hari/narasiinspirasi.com |
Pinggir Kali Malam Hari
Oleh
Fajar Rafiki
(Tulungagung, 14 Agustus 2019)
Matahari sembunyi di balik bukit
Menghilang perlahan tanpa pamit
Kemudian malam datang menghimpit
Suasana perlahan menjadi makin rumit
Jalanan berdebu bikin nafas terganggu
Menyingkir sebentar agar menunggu
Malam ini kemana kah rembulan beradu
Singgasananya tertutup palang pintu
Berkontemplasi dengan tikus got jawabku
Sopir menepi kaca terbuka tanpa suara
Kemudian truk tronton parkir di trotoar beton
Sambil tertawa lonte - lonte melempar sapa
Sopir bahagia bertanya menawar harga
Diskusi alot berakhir dengan tawa manja
Anjing berlari mengejar mimpi
Aku duduk bersila mengaduk kopi
Sendirian kontemplasi di pinggir kali
Merenungi sebuah kebijaksanaan diri
Menangis dan tertawa menyaksikan realita
Tikus got sebesar paha ikut tertawa
Menasehati orang dungu keras kepala
Jahanam kamu rupanya...
Tikus tertawa memunguti sampahnya
Tanpa permisi kemudian menyeringai pergi
Baca Juga
Puisi Pendek: Titik Temu
Puisi Cinta: Pecinta Yang Hilang Cintanya
Puisi Ketuhanan: Pendakian ke Alam Imajinal
Puisi Perjalanan: Elysia Seorang Avonturir
Puisi Cinta Romantis: Untukmu Kekasih
Puisi Perjalanan: Segelas Tuak di Atas Gunung
Narasi Sajak Kekecewaan: Bunga Itu Suatu Saat Akan Layu dan Mati
Baca Juga
Puisi Pendek: Titik Temu
Puisi Cinta: Pecinta Yang Hilang Cintanya
Puisi Ketuhanan: Pendakian ke Alam Imajinal
Puisi Perjalanan: Elysia Seorang Avonturir
Puisi Cinta Romantis: Untukmu Kekasih
Puisi Perjalanan: Segelas Tuak di Atas Gunung
Narasi Sajak Kekecewaan: Bunga Itu Suatu Saat Akan Layu dan Mati