Pengembara Sunyi
Oleh
Fajar R. Wirasandjaya
(Seorang Diri, 28 Juli 2019)
Bunyi-bunyian rimba bersahutan
Memecah suasana kegelapan
Binatang malam berlarian
Menyelamatkan diri bersembunyi
Damar merah berkedip seolah menyapa
Bergumam lirih penuh tanda tanya
Malam hari berpacu dengan waktu
Purnama redup menembus dadaku
Membawa kenangan tempat berlalu
Lonceng malam kembali menggema
Menyergap lamunan ingatan lama
Heyaaaaaaa...
Kupacu lagi kudaku...
Menembus rimbun rimba malam
Menderap kencang tanpa penghalang
Angin adalah sahabatku
Sunyi adalah jiwaku
Bayangannya nyata menembus mata
Diantara pekat rimba yang dingin
Menderap kencang disertai angin
Seruan samar perlahan mendekat
Menuntun agar langkah makin cepat
Kuayun lagi kencang tali pengekang
Agar secepat mungkin lekas datang...
Baca Juga
Puisi Pendek: Titik Temu
Puisi Cinta: Pecinta Yang Hilang Cintanya
Puisi Ketuhanan: Pendakian ke Alam Imajinal
Puisi Perjalanan: Elysia Seorang Avonturir
Puisi Cinta Romantis: Untukmu Kekasih
Puisi Perjalanan: Segelas Tuak di Atas Gunung
Narasi Sajak Kekecewaan: Bunga Itu Suatu Saat Akan Layu dan Mati