Titik Temu
oleh
Fajar R. Wirasandjaya
(Langit Malam, 22 November 2017)
(Langit Malam, 22 November 2017)
Debur samudera memecah hening malam
Kala purnama terakhir memuncak di pucuk cemara
Dan beberapa hal yang baru kusadari adalah...
Tiada tempat untuk kutuju selain daripada Engkau
Yang kasihMu tak pernah sedikitpun surut meski tinggi rendah gelombang menerjang
Begitu mulia bagiku yang melangkahkan kaki, kemudian mencari dan mulai berpikir
Perlahan nampak berkilau meski dalam ruangan gelap yang kosong ini tak begitu jelas antara semu dan nyata
Meski samar aku mencari Mu
Mengikuti kemana sebenarnya arah angin berhenti
Hingga kutemui Engkau pada suatu tempat yang sangat asing
Jalan setapak mengantarkanku pada lembah curam tak bertepi, yang tak mungkin kulalui sendiri
Merupakan penyelaman dan pencarianku yang terdalam
Dan disana aku berbaring sendiri memalingkan kepala menatap cakrawala
Merebahkan diri menyatu bersama ilalang-ilalang kering
Memejamkan mata untuk kemudian terlelap dalam pengasingan
Baca Juga
Puisi Alam: Angin dan Malam
Puisi Pendek Tentang Rindu: Merindu Kembali
Puisi Pendek: Sang Pencari
Puisi Malam: Slamet dan Banyu Alam
Puisi Perjuangan: Engkau Telah Tumbuh Dewasa
Puisi Malam Dingin: Perapian Perapian Kecil
Puisi Resah: Malam Datang Bersimbah Resah