Bebaskan Aku Hanya Untukmu
Oleh
Fajar R.Wirasandjaya
(Malam, 07 Februari 2018)
Angin sepoi bertiup mesra
Menggoyang ranting kerinduan
Rindu malam memadu kasih
Tenggelam dalam lautan bahagia
Perasaan halus yang suci
Semurni embun pagi dipucuk cemara
Begitu dalam merasuk suksma
Siapakah gerangan tuan?
Duduk merenung di bangku taman
Seorang diri
Memandang lalu lalang
Kilatan lampu romantisnya jalanan
Hatimu tampak kosong
Sorot matamu menafsir makna
Seperti seseorang yang lelah jiwa nya
Menangislah
Tangisilah dirimu yang hina
Mengibalah dengan rendah diri
Pada pemilik semesta
Bebaskan dirimu dari pikiran pikiran yang membebani
Apa sebenarnya isi dalam hatimu?
Mengapa kau tampak murung
Sebenarnya apa gerangan yang tuan cari?
Bebaskan hatimu dari prasangka-prasangka
Dalam ragamu yang hidup
Sebenarnya jiwamu telah lama pergi
Setiap dialog seperti tanpa makna
Hati diselimuti kabut gelap
Memandang sempit dan terbatas
Mungkinkah ini derita manusia yang rindu Tuhannya?