PURNAMA REDUP
oleh
Fajar R. Wirasandjaya
(30 Desember 2017)
PUTIH BUNGA ILALANG..
TERTIUP ANGIN TANPA WARNA...
SEMURNI KASIHKU...
MENGHAMPAR LUAS BAGAI SAVANA
YANG TELAH LAMA GERSANG
MENANTI HUJAN YANG TAK KUNJUNG DATANG...
HARI SUDAH GELAP KENAPA TAK KUNJUNG MENEPI?
PURNAMAKU, SESUAI JANJI ENGKAULAH SUMBER INSPIRASI
LAYAR TELAH TUMBANG LALU CAMAR TERBANG SEORANG DIRI
KEHILANGAN TEMPAT UNTUK BERSANDAR
SEHINGGA TAK LAGI MURNI
KETAHUILAH...
AKU MASIH MENGGALI ALASANMU YANG SEKIRANYA BENAR HINGGA DETIK INI
LAMBAIAN TANGANMU MEMANGGIL ..
PURNAMAKU...
KINI MENYENDIRI MERATAP LARA..
MENATAP SUNYI TANPA BAHASA
PURNAMAKU...
MENEMUKAN JALAN ASMARA
BERPALING KASIH MEMBAWA LARA...
PURNAMA WAJAHMU TELAH REDUP
KEMUDIAN TERTUTUP MENDUNG KELABU
MENURUNKAN HUJAN KEKECEWAAN