Sebuah percakapan yang disadap oleh otoritas keamanan Ukraina mengungkapkan siapa pelaku di balik aksi penembakan roket terhadap Boeing 777 Malaysia Airlines yang terbang dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur. Pelaku tidak mengira jika yang mereka tembak adalah pesawat sipil yang berisi ratusan penumpang.
Seperti dikutip dari news.com.au, Jumat (18/7), percakapan itu berlangsung tidak lama setelah pesawat dengan nomor penerbangan MH17 itu jatuh.
Berdasarkan data yang dirilis pihak Ukraina, beberapa orang yang terlibat dalam percakapan telepon itu diidentifikasi sebagai pemberontak pro Rusia, seorang pejabat Rusia, dan seorang pejabat di GRU atau dinas intelijen Rusia.
Berikut isi percakapan yang salah satunya membicarakan dokumen milik penumpang Indonesia yang ditemukan.
Igor Bezler (IB): Kami baru saja menembak jatuh sebuah pesawat. Grup Minera. Pesawat jatuh di wilayah Yenakievo (Ukraina).
Vasili Geranin: Pilot, bagaimana dengan pilotnya?
IB: Hilang dan sedang dicari. Kondisi berasap.
VG: Berapa lama (penembakan pesawat).
IB: Sekitar 30 menit lalu.
Percakapan itu kemudian terhenti. Karena pemberontak pro Rusia itu mengecek lokasi jatuhnya pesawat dan mengetahui telah menembak sebuah pesawat sipil. Percakapan lanjutan ini terjadi 40 menit setelah percakapan pertama.
'Major': Ini adalah pasukan Chernukhin yang menembak pesawat dari Chernukhin check point. Mereka adalah pasukan (Cossaks) yang berada di Chernukhino.
'Greek': Yes, Major.
'Major': Pesawat hancur di udara di area pertambangan Petropavlovskaya. Kami menemukan 200 (kode untuk korban tewas). Sipil.
'Greek': Baiklah, (informasi) apa yang kamu miliki di sana?
'Major': Itu adalah 100 persen pesawat penumpang sipil
'Greek': Apakah ada banyak orang di sana?
'Major': Ya Tuhan! reruntuhan pesawat jatuh ke halaman rumah!
'Greek': Apa jenis pesawatnya?
'Major': Saya belum bisa memastikan, saya belum mendatangi lokasi. Saya hanya meninjau lokasi tempat bagian pesawat pertama kali jatuh. Ada sisa-sisa bagian pesawat, kursi, dan mayat.
'Greek': Apakah ada sisa senjata di sana?
'Major': Tidak ada, semuanya benda-benda milik penumpang seperti obat-obatan, handuk, tisu toilet.
'Greek': Apakah ada dokumen?
'Major': Ya, milik satu pelajar Indonesia dari universitas di Thompson.